
- 20 April 2025, SK Telekom mendeteksi adanya malware dan mempublikasikan detail insiden dan resikonya. “Jika” benar diretas maka akan terjadi penyerang “bisa” mencuri data seperti IMSI, kunci USIM, data penggunaan jaringan dan SMS/kontak yang tersimpan di SIM. Bisa terjadi SIM swapping.
- Perusahaan memutuskan untuk melakukan penggantian SIM untuk SEMUA pelanggan 25 juta pelanggan sambil melakukan Tindakan preventif untuk mencegah hal yang sama terjadi dikemudian hari.
- Apa yang dilakukan oleh MSIT Ministry of Science and ICT, Komdiginya Korea Selatan ? Mereka melakukan investigasi penuh dan mengirimkan team ahli untuk membantu investigasi. SKT diminta memberikan laporan lengkap paling lambat jam 14.10, 21 April 2025. Pada hari yang sama MSIT menyediakan tenaga ahli pukul 20.00 untuk membantu SKT
- SK Telekom mengumumkan BERHENTI menerima pelanggan baru karena insiden ini.
- SK Telekom akan menghubungi seluruh pelanggan menginformasikan kalau mereka “mungkin” terdampak oleh infeksi malware ini dan data sensitive mereka kemungkinan terekspose.
Pernyataan SKT:
Kami akan memblokir secara menyeluruh dan secara teknologi pertukaran kartu SIM ilegal dan pertukaran terminal ilegal. Kendati demikian, apabila terjadi kerusakan sebagai akibatnya, saya akan bertanggung jawab 100%.
- Server yang diserang malware adalah Linux. Jadi harap para admin pengguna server Linux menyadari hal ini dan ancaman malware untuk korporat justru lebih berbahaya di Linux daripada di Windows karena banyak yang beranggapan kalau Linux itu aman dari serangan malware.
Bandingkan
Bandingkan dengan insiedn siber yang terjadi di Indonesia.Insiden siber situs PeduliLindungi.id “terbukti” berhasil diretas dan digunakan untuk mempromosikan Judi Online:
- Kemenkes mengatakan kalua Peduli Lindungi sudah tidak dipakai dan sekarang sudah berganti menjadi satu sehat. Pengelolaan situs kemungkinan dilakukan oleh Telkom.
- Telkom menyatakan sudah tidak mengelola situs Peduli Lindungi.
- Komdigi blokir pedulilindungi 21 Mei 2025
- Tanggal 22 Mei 2025 coba kita akses situs pedulilindungi.id
- Bandingkan ketika situs Pedulilindungi digunakan waktu covid, semua berlomba-lomba ingin mengelola situs dan layanan ini. Ketika ada anggaran, semua Lembaga pemerintah berlomba-lomba untuk mengelola situs, namun setelah layanan selesai dan data Masyarakat di tangan pengelola situs dan sudah tidak ada anggaran lagi. Ini semua berlomba-lomba lepas tangan.
- Hal-hal strategis seperti ini yang seharusnya diperhatikan oleh Komdigi dan BSSN sebagai Lembaga yang seharusnya bertindak mengawasi ranah siber di Indonesia. Daripada mengurusi pembatasan bebas ongkir di platform e commerce.*
Alfons Tanujaya, Pengamat Keamanan Siber Vaksincom.
