ISTANBUL – Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menuduh Presiden AS Donald Trump membesar-besarkan keberhasilan serangan militer AS ke fasilitas nuklir Iran baru-baru ini.
“Presiden Amerika melebih-lebihkan peristiwa ini dengan cara yang tidak biasa, dan ternyata dia memang perlu membesar-besarkan hal itu,” kata Khamenei di platform X pada Minggu (29/6/2025).
“Siapa pun yang mendengar kata-kata itu akan mengerti bahwa di balik pernyataan tersebut ada kebenaran lain. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan membesar-besarkan (peristiwa itu) untuk menutupi kenyataan,” kata dia.
Baca juga:
Pesan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Untuk Rakyatnya
Sebelumnya, dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengatakan bahwa serangan AS telah menghancurkan kemampuan nuklir Iran. “Itu 12 hari yang sangat intens,” kata Trump sebagaimana dilansir Antara.
Konflik di Timur Tengah meletus pada 13 Juni setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap sejumlah fasilitas militer, nuklir, dan sipil di Iran.
Menurut Kementerian Kesehatan Iran, serangan itu menewaskan sedikitnya 606 orang dan melukai 5.332 lainnya.
Baca juga:
Pemimpin Tertinggi Iran Tolak Negosiasi Dengan Israel
AS kemudian ikut menyerang fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan yang memicu eskalasi konflik.
Iran membalas serangan Israel dengan meluncurkan serangan rudal dan drone, yang menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 lainnya.
Konflik tersebut akhirnya dihentikan lewat kesepakatan gencatan senjata yang disponsori AS dan mulai berlaku pada 24 Juni.*
