51 views 3 mins 0 comments

Presiden Iran: Kami Siap Menyerang Israel Lagi

In Global, Internasional
July 24, 2025

QATAR – Dalam wawancara eksklusif dengan saluran televisi Al Jazeera, yang disiarkan pada Selasa (22/07/2025) malam, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pasukan negaranya siap untuk sekali lagi menyerang hingga ke kedalaman wilayah pendudukan.

Menurut laporan Pars Today, Pezeshkian menegaskan negaranya siap menghadapi segala aksi militer Israel. 

“Rezim ini telah menyerang kami dan kami telah menyerangnya dengan kekuatan, tetapi mereka menyembunyikan kerugian mereka,” kata Pezeshkian.

Ia menyebut Israel berusaha mengubah, memecah belah, dan melenyapkan Iran dengan menciptakan kekacauan dan menghancurkan pemerintahannya, tetapi gagal. 

“Tidak diragukan lagi telah terjadi infiltrasi di Iran, tetapi faktor penentunya adalah teknologi Amerika dan penggunaan kemampuannya,” ujarnya.

Presiden Iran menjelaskan, negaranya tidak menginginkan perang, tetapi Iran juga tidak bergantung pada kepastian gencatan senjata, dan Iran akan membela diri dengan kekuatan. 

Baca juga:
Gencatan Senjata Hamas-Israel Kemungkinan Diumumkan Pekan Ini

“Israel mencegah pembicaraan tentang keberhasilan serangan rudal kami, tetapi permintaan rezim ini untuk menghentikan perang membuktikan banyak hal,” ungkap Pezeshkian.

“Iran tidak menyerah dan tidak akan menyerah, dan ini jelas bagi semua orang, tetapi kami percaya pada diplomasi dan dialog. Negara-negara di kawasan tidak pernah mengambil sikap mendukung Iran seperti selama perang baru-baru ini,” ia menambahkan.

Pengayaan uranium dilanjutkan

Pezeshkian menekankan penolakan Republik Islam Iran terhadap kepemilikan senjata nuklir. Menurutnya, ini adalah sikap politik, agama, kemanusiaan, dan strategis Iran. Pengayaan uranium di tanah Iran akan terus berlanjut di masa mendatang dalam kerangka hukum internasional.

“Setiap negosiasi di masa mendatang harus didasarkan pada logika saling menguntungkan dan Iran tidak akan menerima ancaman dan perintah. Presiden AS Donald Trump mengatakan Iran seharusnya tidak memiliki senjata nuklir, dan kami menerima ini bukan karena kata-kata Trump, melainkan karena fatwa Pemimpin Besar Revolusi Islam,” ungkapnya.

“Mengatakan bahwa program nuklir Iran telah berakhir adalah ilusi. Kemampuan nuklir Iran bukan terletak pada fasilitasnya, melainkan pada pikiran para ilmuwan kami,” ia menegaskan.

Baca juga:
Rusia Siap Dukung Pengembangan Nuklir Damai Iran

Presiden Republik Islam Iran menyinggung soal serangan Teheran terhadap pangkalan udara AS di Qatar. Ia mengatakan tidak menyerang Qatar dan Iran tidak dapat melakukan ini. 

“Negara ini seperti saudara angkat kami dan rakyatnya adalah saudara kami dan Iran mendukung mereka dengan segala cara,” ujarnya.

“Kami tidak menyerang Qatar, tetapi kami menyerang pangkalan Amerika yang mengebom Iran. Saya memahami perasaan dan posisi Qatar terkait apa yang terjadi dan itulah sebabnya saya berbicara dengan saudara saya, Emir Qatar, melalui telepon,” lanjut Pezeshkian.

“Niat kami terhadap negara Qatar baik, positif, dan penuh persaudaraan, dan kami siap membantu mereka di bidang apa pun,” ujarnya lagi.

Mengenai upaya pembunuhan terhadap dirinya, Pezeshkian mengatakan insiden itu merupakan bagian dari upaya Israel untuk meneror pejabat politik Iran setelah menargetkan pejabat militernya.*