
Konflik bersenjata yang meletus di sepanjang perbatasan Kamboja dan Thailand pada Juli 2025 adalah puncak dari ketegangan yang telah membara selama berabad-abad. Jauh dari sekadar sengketa perbatasan biasa, perseteruan ini merupakan manifestasi modern dari rivalitas historis, warisan kolonial yang ambigu, dan dinamika politik domestik yang rapuh. Pertempuran yang menewaskan puluhan jiwa dan memaksa lebih dari 150.000 warga sipil mengungsi ini bukanlah peristiwa yang terisolasi, melainkan episode terbaru dalam sebuah saga panjang yang melibatkan klaim atas kedaulatan, kebanggaan nasional, dan perebutan narasi sejarah.


