JAKARTA – Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menyatakan optimismenya terhadap keberlanjutan kinerja ekspor Indonesia ke pasar Amerika Serikat (AS). Optimisme ini didasari oleh data performa perdagangan yang solid pada semester pertama tahun 2025, di mana AS menjadi salah satu kontributor surplus perdagangan terbesar bagi Indonesia.
Berdasarkan data yang dirilis, neraca perdagangan Indonesia dengan AS pada periode Januari hingga Juni 2025 mencatatkan surplus signifikan sebesar USD 9,92 miliar. AS merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua bagi Indonesia setelah Tiongkok. Secara kumulatif, nilai ekspor nasional pada semester I-2025 menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Data menunjukkan bahwa produk-produk Indonesia memiliki daya saing yang kuat di pasar Amerika,” ujar Menteri Budi Santoso seperti dilaporkan Antara, Rabu (6/8). “Surplus perdagangan yang besar dengan AS menjadi indikator bahwa permintaan terhadap komoditas kita tetap tinggi dan bergairah.”
Baca juga:
Data Ekonomi Indonesia Naik 5,12%, ada Kejanggalan di BPS Ekonomi
Peningkatan nilai ekspor ke AS ditopang oleh beberapa komoditas unggulan. Tiga komoditas dengan kontribusi terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik yang mencapai nilai ekspor USD 2,80 miliar, diikuti oleh alas kaki sebesar USD 1,29 miliar, serta pakaian dan aksesoris rajutan senilai USD 1,28 miliar. Pada periode Januari-Juni 2025, nilai ekspor ketiga kelompok produk tersebut tercatat meningkat 20,71 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.
Meskipun dihadapkan pada dinamika kebijakan perdagangan global, termasuk penerapan tarif oleh pemerintah AS, pemerintah Indonesia memandang hal tersebut tidak menyurutkan potensi ekspor. Tarif yang dikenakan terhadap produk Indonesia dinilai masih kompetitif dibandingkan dengan negara-negara pesaing utama lainnya.
“Pemerintah akan terus mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan momentum ini secara optimal. Dengan keunggulan komparatif yang kita miliki, kami yakin peluang untuk meningkatkan pangsa pasar di Amerika Serikat masih sangat terbuka,” tambah Menteri Budi Santoso.
Pemerintah berkomitmen untuk terus memfasilitasi dan mencari terobosan baru guna memastikan produk-produk ekspor Indonesia dapat semakin memperluas jangkauannya di pasar global, khususnya di Amerika Serikat.*
