
JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa total anggaran yang mengalir ke pedesaan pada 2026 akan meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan tahun ini. Peningkatan drastis ini bukan berasal dari alokasi Dana Desa secara langsung, melainkan melalui suntikan dana jumbo sebesar Rp83 triliun untuk program baru Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI, Selasa (2/9), Sri Mulyani menjelaskan bahwa pagu anggaran Dana Desa dalam RAPBN 2026 memang turun menjadi Rp60 triliun dari Rp70 triliun tahun ini.
“Tetapi kalau ditambahkan untuk Koperasi Desa Merah Putih, naiknya lebih dari 100 persen karena Rp83 triliun kita masukkan untuk pendanaan Kopdes Merah Putih,” jelas Sri Mulyani.
Baca juga:
Sri Mulyani Serukan Demokrasi Beradab
Skema penyaluran dana Rp83 triliun ini akan melibatkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Pemerintah akan menempatkan dana tersebut di bank-bank BUMN dengan bunga sangat rendah, yang kemudian wajib menyalurkannya dalam bentuk kredit atau pinjaman kepada Kopdes Merah Putih dengan target bunga 6 persen.
“Kami taruh di Himbara itu dengan suku bunga yang sangat kecil sehingga tidak ada alasan dari bank untuk men-charge mahal,” tuturnya.
Kopdes Merah Putih merupakan program inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian daerah dan memotong rantai pasok kebutuhan pokok. Program ini diumumkan langsung oleh Presiden saat pidato RAPBN 2026 pada Agustus lalu.
Sri Mulyani menekankan bahwa dana ini bukan merupakan “proyek pusat”, melainkan murni untuk memutar kegiatan ekonomi di tingkat desa. “Itu adalah benar-benar Rp83 triliun memang untuk kegiatan koperasi di daerah tersebut,” tegasnya.
