25 views 2 mins 0 comments

Tarif 50 Persen AS Mulai Pukul Industri Padat Karya India

In Ekonomi, Internasional
September 03, 2025

NEW DELHI – Sejumlah industri padat karya di India mulai merasakan dampak berat dari tarif impor 50 persen yang diberlakukan Amerika Serikat sepekan lalu. Kebijakan pemerintahan Trump ini, yang dipicu oleh keputusan India untuk terus membeli minyak dari Rusia, telah menyebabkan perlambatan produksi dan mengancam jutaan lapangan kerja di sektor kunci.

Sektor-sektor seperti tekstil, kulit, serta permata dan perhiasan menjadi yang paling terpukul. Di pusat garmen Tiruppur, Tamil Nadu, para pengusaha dan pekerja menyuarakan keputusasaan mereka.

“Produksi melambat. Jika situasi ini terus berlanjut, pekerjaan saya akan terancam,” kata Thangaraj, seorang pekerja pabrik rajut yang telah bekerja selama 10 tahun, seperti dikutip Asian News International (ANI).

Baca juga:
Geram Dengan Kebijakan Tarif AS terhadap India, Tiongkok Sumringah.

Direktur pelaksana pabrik tekstil Prospper Exports, Viswanadan, menyebut dampak yang dihadapinya sangat parah. Ia menyatakan bahwa hampir semua eksportir di wilayahnya sangat bergantung pada pasar AS dan kini semuanya terdampak. “Kami meminta pemerintah pusat dan negara bagian untuk segera mengambil tindakan,” ujarnya, seraya mengusulkan bantuan pinjaman tanpa bunga.

Situasi serupa terjadi di industri alas kaki kulit di Agra, Uttar Pradesh. Laporan media lokal menyebutkan bahwa pabrik-pabrik di sana bahkan telah menghentikan operasi akibat pesanan dan ekspor yang mandek total. Para produsen memperingatkan bahwa pangsa pasar India sebesar 20 persen di pasar ekspor kulit global kini berada di ujung tanduk.

Tarif baru ini merupakan tambahan pungutan sebesar 25 persen di atas tarif yang sudah ada sebelumnya. Para produsen di India kini memperingatkan bahwa selain mengancam kelangsungan industri mereka, kebijakan ini pada akhirnya juga akan merugikan konsumen di Amerika Serikat melalui harga produk yang lebih tinggi.