
JAKARTA – Wakil Ketua Umum Jokowi mania, Andi Azwan, dengan tegas membantah tudingan yang mengaitkan kerusuhan demonstrasi dengan “geng Solo”. Istilah yang seringkali dialamatkan kepada lingkaran Presiden Joko Widodo ini dianggap sebagai fitnah keji yang bertujuan untuk mendiskreditkan kepala negara.
Andi Azwan menyuarakan keprihatinan mendalam atas narasi “geng Solo” yang menurutnya sangat berbahaya dan dapat memecah belah bangsa. Ia menganggap penggunaan istilah tersebut tidak hanya menyudutkan Presiden secara personal, tetapi juga mencederai nama baik seluruh warga Solo.
“Tuduhan ini merupakan upaya sistematis untuk membangun opini negatif. Andi juga mengkritik para pengamat politik yang dinilainya tidak berani berbicara secara lugas dan hanya bermain dengan diksi untuk menyudutkan pihak tertentu tanpa bukti yang jelas” kata Azwan dalam podcast Konsensus.
Baca juga:
Transformasi Ketua Ormas Termul dalam Melawan Fitnah Terhadap Jokowi
Secara spesifik, sorotan tajam diarahkan kepada ahli hukum tata negara, Refly Harun, yang diduga menjadi salah satu motor penggerak di balik gelombang aksi. Andi mempertanyakan pernyataan Refly mengenai adanya “gelombang ketiga” yang ia tafsirkan sebagai sinyal adanya sebuah skenario besar untuk memakzulkan Presiden Jokowi.
Menanggapi berbagai tuduhan dan fitnah tersebut, Andi menegaskan bahwa barisan relawan Jokowi, termasuk Jokomania, tetap solid. Meskipun ruang bicara di media arus utama dirasa terbatas, mereka memilih untuk tidak terpancing dalam polemik yang dapat memperkeruh suasana. Sebaliknya, fokus utama para relawan saat ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat dan meluruskan disinformasi.
Ia juga menyoroti pentingnya otokritik bagi pemerintah. Pemerintah harus membuka ruang dialog seluas-luasnya dengan masyarakat untuk menyerap aspirasi secara langsung. Ia berharap Presiden tidak hanya mengandalkan laporan dari para pembantunya yang cenderung “asal Bapak senang” (ABS). Evaluasi terhadap kinerja para menteri juga dianggap perlu, terutama dalam menyikapi dinamika sosial dan politik yang berkembang pesat di tengah masyarakat.*
