19 views 3 mins 0 comments

Isu-Isu Panas yang Akan Dominasi Sidang Umum PBB

In Internasional
September 22, 2025

NEW YORK – Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menjadi ajang diplomasi tingkat tinggi yang diwarnai sejumlah isu panas. Perdebatan sengit mengenai pengakuan negara Palestina, tekanan berkelanjutan terhadap Rusia, serta pidato perdana Perdana Menteri Australia diperkirakan akan menjadi sorotan utama dalam pertemuan para pemimpin dunia di New York pekan ini.

Berikut adalah isu-isu penting yang akan dibahas:

1. Polemik Pengakuan Negara Palestina

Isu Palestina kembali menjadi agenda utama, terutama setelah Otoritas Palestina menawarkan komitmen reformasi tata kelola, demiliterisasi, dan penyelenggaraan pemilu sebagai syarat kenegaraan. Namun, terjadi perpecahan tajam di antara negara-negara Barat. Amerika Serikat menolak pengakuan tersebut dengan alasan akan “memberi imbalan” kepada Hamas. Sebaliknya, Presiden Prancis Emmanuel Macron justru menilai pengakuan adalah cara terbaik untuk mengisolasi Hamas.

Dukungan global untuk Palestina tetap kuat, terbukti dari hasil voting PBB yang diikuti 145 negara yang mendukung partisipasi virtual Palestina setelah AS menolak memberikan visa. Situasi ini diperumit oleh laporan komisi penyelidikan PBB yang menilai pemboman Israel di Gaza memenuhi unsur genosida, dan menyerukan sanksi serta penghentian pasokan senjata.

Baca juga:
Prabowo Akan Pidato di Sidang Umum PBB

2. Tekanan Berkelanjutan terhadap Rusia

Untuk keempat kalinya sejak invasi besar-besaran ke Ukraina, Sidang Majelis Umum PBB akan kembali menjadi platform untuk menekan Moskwa. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diperkirakan akan meminta dukungan internasional yang lebih luas dan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.

Di sisi lain, dinamika diplomasi AS-Rusia tetap menjadi sorotan. Media pemerintah Rusia melaporkan potensi pertemuan antara Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan Menlu AS Marco Rubio. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menunjukkan sikap yang berubah-ubah, setelah sebelumnya mendorong pertemuan Putin-Zelensky, kini ia menyebut Putin “mengecewakan” dan mendesak dunia untuk menolak minyak Rusia.

3. Pidato Perdana PM Australia dan Agenda Baru

Untuk pertama kalinya, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, akan menyampaikan pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB. Ia diperkirakan akan menegaskan komitmen Australia pada perdamaian dan tatanan global berbasis aturan.

Selain isu geopolitik, Albanese juga akan membawa dua agenda baru yang signifikan. Pertama, target iklim baru Australia yang ambisius, yakni pengurangan emisi 62–70 persen pada 2035. Kedua, Australia akan mendorong forum internasional untuk membahas larangan penggunaan media sosial bagi anak di bawah 16 tahun, sebuah kebijakan yang disebut Albanese akan dipimpin oleh Australia untuk diikuti oleh dunia.