18 views 58 secs 0 comments

Korban Kunjungan DPR ke Eropa

In Video
September 23, 2025

JAKARTA – Kematian Muhammad Ataya Helmi Nasution (19), seorang mahasiswa Indonesia di Wina, Austria, yang sedang mendampingi rombongan Komisi XI DPR RI, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam sebuah kunjungan kerja ke Eropa, menuai kritik keras.

Insiden tragis ini mengungkap dugaan ketidakbertanggungjawaban delegasi pejabat dan minimnya empati dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wina.

Dalam sebuah monolog yang emosional, dari pengamatan Zulfan Lindan, yang juga mengenal dekat keluarga Ataya, menyoroti upaya KBRI Wina dan pihak event organizer (IO) untuk menutup-nutupi identitas rombongan yang dipandu oleh Ataya.

Baca juga:
Isu Keretakan dengan Prabowo dan Gibran Hanya Framing Negatif

Baru setelah keluarga dan sesama pelajar melakukan penyelidikan, terungkap bahwa Ataya dan belasan mahasiswa lain mendampingi sejumlah anggota Komisi XI DPR RI, serta perwakilan dan pendamping dari BI dan OJK.

Kematian Ataya pada pagi hari tanggal 27 Agustus tidak mendapatkan perhatian dari delegasi. Zulfan Lindan mengecam keras bahwa tidak ada satu pun anggota DPR, perwakilan BI, OJK, bahkan Duta Besar KBRI Wina yang datang melayat, bertemu keluarga, atau sekadar menyampaikan belasungkawa.

Padahal, pada hari yang sama, delegasi masih sempat makan malam bersama pihak Kedutaan. Sikap apatis ini, menurut Zulfan Lindan, menunjukkan kegagalan moral dan hilangnya rasa kemanusiaan dari para pejabat negara.

Ia menilai mereka lebih mengutamakan kenyamanan dan kehidupan mewah selama di Eropa, hingga melupakan bahwa ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dan meninggal dunia dalam kunjungan tersebut.