
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menepis keraguan publik mengenai nasib megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia menegaskan bahwa kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk IKN akan terus berlanjut, bahkan dijanjikan “lebih cepat lagi” pada tahun anggaran 2026.
Pernyataan ini memberikan kepastian hukum dan finansial bagi kelanjutan proyek strategis nasional tersebut. Meskipun besaran anggaran belum dirinci secara final, alokasi dalam Rancangan APBN 2026 tercatat sebesar Rp 6,3 triliun.
Menurut Purbaya, penggunaan dana APBN ini berfungsi sebagai katalisator untuk menarik investasi swasta. Pemerintah akan fokus membangun infrastruktur dasar dan menunjukkan keseriusan proyek untuk meyakinkan para investor.
“Kami harapkan nanti, ketika kelihatan mulai jalan, swasta akan masuk ke sana,” kata Purbaya, Rabu (24/9/2025).
Data APBN juga menunjukkan adanya pergeseran fokus pembangunan IKN. Setelah digelontorkan dana sebesar Rp 75,8 triliun dari 2022 hingga 2024 untuk pembangunan infrastruktur fisik masif, alokasi pada tahun 2026 akan lebih diarahkan pada Program Pengembangan Kawasan Strategis.
Sebanyak Rp 5,71 triliun dari total pagu anggaran 2026 akan digunakan untuk program tersebut. Hal ini menandakan bahwa IKN kini memasuki fase baru, dari pembangunan infrastruktur dasar menuju pengembangan kawasan yang lebih holistik dan terintegrasi.
