
JAKARTA – Perintah Presiden Joko Widodo kepada para relawan untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk dua periode kepemimpinan telah menimbulkan pro dan kontra di panggung politik.
Namun, bagi loyalis senior Jokowi, Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro, amanat ini adalah sebuah kelaziman untuk memastikan keberlanjutan program pembangunan yang telah dirintis.
Dalam podcast “Ruang Konsensus Unpacking Indonesia,” Norman Hadinegoro menepis tudingan bahwa Jokowi “cawe-cawe” atau haus kekuasaan. Menurutnya, perintah tersebut bukanlah hal baru dan telah disampaikan Jokowi sejak lama.
Baca juga:
Korban Kunjungan DPR ke Eropa
Semata-mata untuk menjaga kekompakan relawan dan mendukung Prabowo-Gibran melanjutkan visi pembangunan. Ia menekankan, relawan Jokowi adalah sosok yang sudah teruji dan solid, bukan “pengamat odong-odong” yang terafiliasi partai.
Norman juga menyoroti bagaimana Gibran menjadi rebutan banyak pihak, termasuk PDI-P dan Anies Baswedan, sebelum akhirnya dipinang Prabowo.
Menanggapi isu yang beredar bahwa Gibran akan menyaingi Prabowo di periode kedua, Norman dengan yakin menyatakan Gibran adalah sosok yang santun dan tidak akan mendahului senior.
“Gibran itu orang yang santun, pasti ngalah kepada yang lebih senior. Pasti nanya dulu ke yang senior,” ujarnya. Ini mengindikasikan bahwa Gibran tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden jika Prabowo maju kembali.
