
BANYUWANGI – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 yang mengguncang Jawa Timur dan Bali pada Kamis (25/9/2025) sore, menyebabkan puluhan rumah warga di Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi mengalami kerusakan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meskipun kerugian materiil dilaporkan cukup signifikan.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terjadi pada pukul 16.04 WIB di 46 kilometer timur laut Banyuwangi dengan kedalaman 12 kilometer. Gempa ini dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca juga:
Sengketa Tiga Pulau Diklaim Raja Empat, Kemendagri Turun Tangan
Dampak terparah dilaporkan terjadi di Kabupaten Situbondo, di mana data BPBD mencatat jumlah rumah rusak bertambah menjadi 64 unit.
Kerusakan ini tersebar di empat desa di Kecamatan Banyuputih, yakni Desa Sumberwaru (25 rumah), Desa Wonorejo (19 rumah), Desa Sumberanyar (16 rumah), dan Desa Sumberejo (4 rumah).
Sementara itu, di Kabupaten Banyuwangi yang menjadi wilayah terdekat dari titik gempa, kerusakan tercatat di tujuh lokasi di Kecamatan Wongsorejo.
“Kerusakan paling banyak terjadi di Desa Bimorejo menimpa empat rumah warga. Selain itu, atap Masjid Babul Muttaqin di Desa Sidodadi ambrol dan satu dapur rumah di Desa Bajulmati juga rusak,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, Jumat.
Danang menambahkan bahwa tim BPBD terus melakukan asesmen dan pendataan di lapangan sesuai arahan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. “Untuk korban jiwa nihil. Kami terus menghimpun informasi dampak gempa dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan lanjutan,” pungkasnya.
