20 views 2 mins 0 comments

Prabowo Hormat pada Eks Tukang Ojek yang Sukses Bangun Ribuan Rumah

In Daerah, Politik
September 30, 2025

BOGOR – Sebuah momen haru dan tak biasa terjadi saat Presiden Prabowo Subianto memberikan penghormatan tertinggi kepada dua pengembang rumah subsidi.

Di tengah acara akad massal 26 ribu rumah di Cileungsi, Bogor, Prabowo, seorang jenderal purnawirawan, secara spontan memberikan sikap hormat kepada Angga, seorang mantan office boy, dan Wawan, seorang mantan tukang ojek, yang kini sukses menjadi pengusaha properti.

Saking bangganya dengan kisah inspiratif keduanya, Prabowo menghentikan sejenak pidatonya, bergeser mundur dari mimbar, dan mengangkat tangan untuk bersikap hormat.

“Saya jenderal, saya hormat sama kau,” tegas Prabowo di hadapan ribuan hadirin. Angga dan Wawan, yang duduk di antara audiens, sontak berdiri dan membalas hormat sang Presiden.

Baca juga:
Presiden Prabowo Tandatangani Perjanjian Dagang Indonesia-Kanada

Kedua sosok tersebut adalah Angga Budi Kusuma, Direktur Utama Pesona Kahuripan Group, dan Muhammad Ridwan (Wawan), pimpinan PT Kawah Anugerah Properti. Kisah mereka diungkap oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait.

“Angga ini 7-8 tahun lalu masih seorang office boy, Pak. Tapi seperti yang Bapak ajarkan, dengan doa dan kerja keras, hari ini bisa jadi pemilik di tempat ini,” ujar Maruarar kepada Presiden.

Dalam kurun waktu delapan tahun, Angga telah berhasil membangun hampir 15 ribu unit rumah subsidi dan menargetkan keuntungan Rp 120 miliar pada tahun depan. Sementara itu, Wawan, yang merintis usahanya di Serang, Banten, optimistis bisa meraih keuntungan hingga Rp 150 miliar dari target pembangunan 6.000 unit rumah.

Momen penghormatan ini terjadi dalam acara akad massal 26 ribu rumah subsidi yang digelar secara hybrid. Sebanyak 200 orang melakukan akad secara langsung di Cileungsi, sementara 25.800 lainnya tersebar di 100 titik di 33 provinsi secara daring melalui 39 bank penyalur. Acara ini juga ditandai dengan serah terima kunci kepada 17 perwakilan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).