23 views 2 mins 0 comments

Dapur Program Makanan Bergizi di Gunungkidul Ditutup

In Daerah, Kesehatan
September 29, 2025

GUNUNGKIDUL – Operasional Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kapanewon Semin, Gunungkidul, dihentikan untuk sementara waktu menyusul insiden keracunan yang menimpa belasan siswa sekolah.

Penutupan ini dilakukan sebagai langkah investigasi hingga hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan keluar.

Penutupan resmi tersebut tertuang dalam surat dari Badan Gizi Nasional (BGN) tertanggal 27 September 2025. Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Albertus Dony Dewantoro, dalam surat tersebut menyatakan, “Operasional dihentikan sementara sampai hasil laboratorium keluar.”

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati, pada Senin (29/9/2025), mengonfirmasi penghentian operasional dapur tersebut.

Baca juga:
Istana Cabut ID Pers Jurnalis CNN Usai Tanya Kasus MBG

“Sudah, fix berhenti sementara,” ujarnya. Nunuk juga menambahkan bahwa distribusi makanan dari dapur SPPG Semin ke sekolah-sekolah di wilayahnya telah dihentikan.

Insiden ini bermula pada 15 September lalu, ketika 19 siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA mengalami gejala keracunan seperti muntah dan demam setelah menyantap menu dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

“Dari temuan kami, 19 siswa terdiri dari 6 laki-laki dan 13 perempuan mengalami sakit dengan gejala keracunan pangan,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, pada Selasa (16/9/2025).

Seluruh siswa yang terdampak telah mendapatkan perawatan medis di UPT Puskesmas Semin I dan saat ini telah pulih serta kembali beraktivitas di sekolah.

Untuk kepentingan penyelidikan, sejumlah sampel menu yang dikonsumsi para siswa, termasuk nasi putih, tumis wortel, semur tahu, ayam karaage, buah melon, dan air minum, telah dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) Yogyakarta untuk diuji.

Pihak berwenang masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dari insiden keracunan tersebut.