51 views 3 mins 0 comments

FIXPOLL: PSI Pelabuhan Terakhir Jokowi

In Nasional
May 20, 2025

JAKARTA – Aktifitas mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) terus disorot media meskipun tak menjabat sebagai presiden. Jokowi Effect masih terasa di ruang publik bahkan dalam pemerintahan Presiden Prabowo.

Pengamat Politik Mohammad Anas RA memandang Jokowi sangat menikmati dunia politik yang mengantarkannya sebagai kepala daerah hingga kepala negara. Jokowi masih menghiasi jagat media baik pemberitaan positif seperti IKN berkelanjutan, Matahari Kembar, orang Jokowi di Kabinet Merah Putih, maupun berita kontroversi tentang ijazah palsu.

“Saat masih aktif sebagai presiden sejumlah partai politik pernah mengajak jokowi bergabung ke partai, sebut saja Nasdem, PAN, Golkar, Gerindra, dan terakhir PSI,” kata Anas, Selasa (20/5/2025).

Kini, lanjut Anas, PSI mencari Ketua Umum Baru dan Jokowi adalah nama tunggal yang digadang-gadang memimpin PSI. Bahkan Jokowi berkelakar “jika saya maju ketum PSI, yang lain mungkin tak daftar”.

“Bagi PSI kehadiran mantan Presiden ke-7 tersebut akan berdampak besar terhadap elektoral PSI pada pemilu 2029 mendatang, apalagi putra bungsu Jokowi  Kaesang Pangarep saat ini menjabat sebagai ketua umum,” beber Anas.

Menurut Anas, PSI adalah Pelabuhan Terakhir Jokowi. Sebelum melirik PSI, Jokowi pernah tertarik memimpin PDI-Perjuangan (PDIP) dengan alasan pemilih Jokowi dominan linier dengan basis PDIP.

“Hanya saja Jokowi sadar bahwa PDI-P Punya “Benteng Takesi” yang sulit dirobohkan, aturan AD/ART partai sangat kuat apalagi Jokowi sudah dipecat,” kata Anas.

Anas melanjutkan, Jokowi juga pernah punya opsi kedua yaitu menjadi ketua umum Partai Golkar yang saat ini dipimpin Bahlil Lahadalia yang merupakan tokoh politik yang berafiliasi dengan Geng Jokowi.

Bahkan konon mundurnya Airlangga hingga penetapan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Golkar adalah kehendak Jokowi.

Namun, kata Anas, Jokowi menimbang-nimbang jika masuk memimpin Golkar sangat mudah namun bertahan di pucuk Ketua Umum Golkar adalah ketidakpastian,.

Sejarah kepemimpinan Partai Golkar penuh intrik luar biasa sebab partai Golkar adalah sahamnya milik publik. Jadi huru-hara partai bisa muncul kapan saja bahkan bisa tumbang di tengah jalan.

Anas menegaskan, menjadi Ketua Umum PSI sangat mudah dan terjamin dari ancaman yang bisa menggoyahkan kursi pucuk pimpinan PSI.

“Saat ini tentu Jokowi sedang memainkan catur politiknya yaitu memastikan mampu menggalang tokoh berpengaruh dari berbagai profesi, organisasi, relawan bahkan tokoh partai politik tertentu,” ujarnya.

“Jadi jangan heran jika ada tokoh partai besar yang gabung ikut Jokowi karena Jokowi memiliki resources politik. Lalu kenapa Jokowi masih mau aktif berpolitik? Alasannya adalah candu berpolitik dan demi karier politik Gibran,” tutup Anas.*