45 views 2 mins 0 comments

Freeport Ganti PLTU Batu Bara dengan Pembangkit Gas pada 2027

In Daerah, Ekonomi
August 27, 2025

JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) mengambil langkah signifikan menuju operasional tambang hijau dengan menargetkan penghentian total Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara pada tahun 2027. Sebagai gantinya, perusahaan akan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berbasis gas alam cair (LNG) yang diklaim mampu memangkas emisi karbon hingga 60 persen.

Tony menjelaskan bahwa PLTU batu bara berkapasitas 200 megawatt yang saat ini beroperasi di lokasi tambang pusat di Papua, akan digantikan oleh PLTG combined cycle baru yang lebih besar dengan kapasitas 270 megawatt.

“Kita akan mengganti, dalam proses untuk mengganti PLTU batu bara kita dengan LNG. LNG jauh lebih bersih. Tahun 2027 mungkin akan online,” ujar Tony.

Selain transisi di sektor energi, Tony juga menyoroti inisiatif dekarbonisasi lain yang telah berjalan di bidang operasional. Salah satunya adalah penggunaan kereta listrik untuk menggantikan truk dalam mengangkut 150 ribu ton bijih tembaga setiap hari di tambang bawah tanah.

Baca juga:
Prabowo, Menteri dan BUMN Bahas Izin Tambang Strategis

“Sekarang di tambang bawah tanah kami menggunakan kereta listrik, zero emission. Dengan itu, kami sudah mengurangi emisi karbon sebesar 28 persen,” terangnya.

Langkah menuju operasional berkelanjutan ini, menurut Tony, sejalan dengan meningkatnya permintaan tembaga di pasar global. Ia menegaskan bahwa tembaga memegang peran krusial dalam tren transisi energi bersih, karena merupakan komponen vital untuk pembangkit listrik tenaga angin (membutuhkan 1,5 ton tembaga per megawatt) dan tenaga surya (5,5 ton per megawatt).

Ia menegaskan, meskipun pertambangan adalah industri ekstraktif yang mengelola sumber daya tak terbarukan, prosesnya tetap dapat dijalankan secara berkelanjutan. “Walaupun perusahaan tambang adalah extractive industry, tapi pengelolaannya bisa dilakukan secara sustainable,” pungkas Tony.