
KABUL – Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah timur Afghanistan pada Minggu (31/8) malam waktu setempat, menewaskan lebih dari 250 orang dan melukai sedikitnya 500 lainnya. Angka korban jiwa ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat sulitnya akses menuju lokasi terdampak.
Menurut data dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi pada pukul 23.47 waktu setempat (Senin, 2/9, pukul 02.17 WIB). Pusat gempa terdeteksi pada kedalaman dangkal 8 kilometer, sekitar 27 kilometer timur laut kota Jalalabad. Kedalaman yang dangkal ini memperparah dampak guncangan di permukaan.
Kementerian Informasi Afghanistan, dalam laporannya kepada kantor berita Anadolu, menyatakan bahwa korban jiwa tersebar di beberapa distrik di Provinsi Kunar, termasuk Nur Gal, Sawki, Watpur, Manogi, dan Chapa Dara. Pejabat kementerian menekankan bahwa jumlah korban yang dilaporkan saat ini belum final.
“Angka kematian dan korban luka belum final karena para pejabat masih berkomunikasi dengan penduduk setempat di banyak daerah terpencil dan tim bantuan sedang dalam perjalanan,” ujar seorang pejabat.
Baca juga:
Amerika-Venezuela Memanas, Meksiko Tolak Campur Tangan Asing
Upaya penyelamatan menghadapi kendala berat. Longsor yang dipicu oleh gempa telah memblokir akses jalan utama menuju beberapa desa, seperti Dewa Gul di distrik Sawki dan Mazar Dara di distrik Nur Gul, sehingga menghambat tim penyelamat untuk mencapai para korban.
Juru bicara pemerintahan sementara Afghanistan, Zabihullah Mujahid, melalui media sosial X mengonfirmasi skala bencana tersebut. “Sangat disayangkan, gempa malam ini telah menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan properti di beberapa provinsi timur kami,” tulisnya.
Mujahid menambahkan bahwa pejabat lokal bersama penduduk setempat telah memulai upaya penyelamatan darurat. Tim bantuan dari provinsi lain juga telah dikerahkan ke wilayah terdampak. “Semua sumber daya yang tersedia akan dikerahkan untuk menyelamatkan nyawa,” tegasnya.
Situasi di lokasi tetap tegang setelah USGS mencatat setidaknya dua gempa susulan kuat dengan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah yang sama setelah gempa utama, menambah risiko kerusakan dan kepanikan di antara warga.
