
RAJA AMPAT – Hujan deras yang mengguyur Kota Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, sejak Rabu (24/9) pagi telah menyebabkan sungai meluap serta memicu banjir dan longsor di sejumlah titik. Sejumlah area vital, termasuk kawasan di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ampat, terendam air.
Berdasarkan laporan di lapangan, ketinggian air bervariasi, mulai dari setinggi lutut hingga mencapai pinggang orang dewasa. Banjir merendam beberapa kawasan strategis seperti di sekitar Bank Papua dan Jalan 30 yang merupakan akses utama warga.
Meskipun tidak dilaporkan adanya korban jiwa, banyak warga yang terdampak mengalami kerugian material akibat air yang masuk ke dalam rumah dan merusak perabotan.
Baca juga:
Banjir Besar Terjang Bali
Anggota DPRD Raja Ampat, Muamar Khadafi, menyatakan bahwa bencana ini merupakan masalah berulang yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah. Ia menduga, penyebab utama banjir adalah penyumbatan aliran sungai akibat tumpukan sampah kayu dan pohon tumbang.
“Ini sudah terjadi beberapa hari pada pekan kemarin. Tumpukan sampah terutama di kali belakang kantor PLN sehingga menyumbat aliran air,” kata Khadafi kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).
Saat ditanya apakah banjir ini berkaitan dengan aktivitas pembukaan lahan di kawasan konservasi, Khadafi mengaku belum bisa memastikannya. Hingga berita ini diturunkan, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Raja Ampat belum dapat dikonfirmasi untuk memberikan keterangan resmi mengenai dampak dan penanganan bencana.
