JAKARTA – Pengacara Mawar Pitra Romadoni Nasution menyebut dirinya kuda hitam dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi. Ia melihat ada kepanikan dan ketakutan dari kubu seberang.
“Alasan fakta dan data yang disampaikan tidak ada yang baru serta menganggap semua hanya omon-omon saja,” kata Pitra di Ruang Konsensus – Unpacking Indonesia.
Dia juga menanggapi ungkapan Rismon Sianipar untuk Jokowi yang tidak akan menutup pintu damai. Hal ini berkaitan karena Rismon sendiri berstatus terlapor.
Kasus dugaan ijazah palsu juga di sebut “mainan” oleh Pitra karena sumber dari penelitian ijazah tersebut berasal dari sosial media, serta tidak mempunyai dasar hukum yang sahih seperti meta data dan pembanding sumber asli.
“Bukti foto wisuda yang terindikasi editan dan merujuk dari ketentuan hukum pidana yang menyebut barang bukti yang didapatkan dengan secara tidak sah adalah barang bukti yang ilegal,” ujarnya.
Selanjutnya Pitra menyebut kasus dugaan ijazah palsu ini tidak akan berpengaruh dengan status Jokowi sebagai mantan presiden. Dia juga menegaskan para penuntut tidak bisa menghargai besar kecilnya jasa mantan Presiden Indonesia itu.*
