
JAKARTA – Pemerintah, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), tengah menyusun kebijakan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) guna memperkuat pengembangan olahraga layanan khusus. Kebijakan ini ditujukan untuk memastikan akses dan partisipasi yang lebih baik bagi penyandang disabilitas, lansia, dan kelompok rentan lainnya.
Asisten Deputi Olahraga Layanan Khusus Kemenpora RI, Dadi Surjadi, menegaskan bahwa standar yang jelas dan terukur sangat krusial untuk memajukan olahraga bagi kelompok-kelompok tersebut.
“Tanpa NSPK, upaya memajukan olahraga layanan khusus tidak akan optimal,” kata Dadi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Proses penyusunan NSPK ini dibahas dalam sebuah forum yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Jakarta pada 11–13 Agustus 2025. Menurut Dadi, penyusunan NSPK ini merupakan bagian dari reformasi birokrasi yang harus melibatkan kolaborasi antara akademisi dan praktisi untuk mendukung kelompok rentan.
Forum diskusi tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga, antara lain Komisi Nasional Disabilitas (KND), Kemenko PMK, Kemenkes, Kemensos, Ditjen Pemasyarakatan DKI Jakarta, akademisi dari UNJ dan UPI, serta organisasi masyarakat sipil seperti Special Olympics Indonesia (SoIna) dan Komunitas Rumah Cemara.
Perwakilan Direktorat Pendidikan Khusus Kemendikdasmen, Meike Anastasia, menekankan bahwa olahraga harus menjadi ruang yang terbuka bagi semua anak tanpa terkecuali. Ia menyatakan bahwa setiap anak, apa pun kondisinya, memiliki hak yang sama untuk berkembang dan berprestasi melalui olahraga.
“Inklusif bukan sekadar ucapan, tetapi dorongan nyata untuk menciptakan masyarakat di mana anak-anak dapat belajar secara aman, nyaman, dan setara,” ujar Meike.
Melalui perumusan NSPK ini, pemerintah berharap dapat menciptakan sebuah sistem pelayanan olahraga layanan khusus yang komprehensif. Sistem ini nantinya dapat menjadi rujukan bagi seluruh lembaga dan organisasi di Indonesia dalam menyelenggarakan kegiatan olahraga yang lebih inklusif.
Kebijakan ini diharapkan tidak hanya memperluas akses, tetapi juga mampu meningkatkan partisipasi dan prestasi penyandang disabilitas serta kelompok rentan lainnya di kancah olahraga, baik di tingkat nasional maupun internasional.
