
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerapkan metode follow the money untuk membongkar aliran dana dalam kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang menjerat mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer alias Noel. Lembaga antirasuah ini bertekad melacak jejak uang haram tersebut hingga ke penerima akhir dan aset-aset yang disamarkan.
“KPK akan melacak dan menelusuri hasil dari pemerasan ini, untuk siapa saja, untuk apa saja,” tegas juru bicara KPK, Budi Prasetyo, saat memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2025).
Menurut Budi, penelusuran ini merupakan langkah krusial untuk memetakan skala korupsi dan memulihkan kerugian negara. Salah satu fokus utama penyidik adalah pada tersangka Irvian Bobby Mahendro alias Sultan, yang disebut-sebut sebagai koordinator pengumpul dana.
Untuk menyamarkan jejak kejahatan, Sultan diduga kuat menggunakan tiga rekening nominee (rekening pinjaman nama) sebagai penampungan sementara.
“Sudah dijelaskan juga soal penggunaan nominee untuk rekening penampungan aliran uang dari dugaan pemerasan ini,” ungkap Budi. KPK kini terus memburu kemungkinan adanya rekening lain yang masih disembunyikan oleh para tersangka.
Selain menelusuri transaksi perbankan, penyidik juga bergerak cepat menyita aset bergerak yang diduga dibeli dari hasil kejahatan. Hingga kini, total 24 unit mobil dan motor mewah telah diamankan.
“Penyidik melakukan pengamanan dan penyitaan terhadap aset-aset yang diduga berasal dari uang-uang hasil dugaan pemerasan ini,” jelas Budi.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan sebelas orang sebagai tersangka. Di antaranya adalah Immanuel Ebenezer, Irvian Bobby Mahendro yang dijuluki ‘Sultan’ oleh Noel, serta sejumlah pejabat eselon di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan (Ditjen Binwasnaker) dan K3, hingga pihak swasta dari PT KEM Indonesia.
Dalam pengembangan kasus yang berawal dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) ini, KPK telah menyita barang bukti yang diduga kuat terkait langsung dengan Noel Ebenezer, yakni uang tunai senilai Rp3 miliar dan satu unit sepeda motor mewah merek Ducati berwarna biru.
