
JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendukung pelaksanaan Festival Adat Budaya Nusantara untuk mempromosikan dan melestarikan kekayaan budaya daerah.
Saat menemui perwakilan Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa (1/7), dia mengatakan Festival Adat Budaya Nusantara dapat memperkuat persaudaraan masyarakat adat sekaligus menjadi motor pendorong kemajuan kebudayaan lokal.
Menteri Kebudayaan dalam pertemuan itu menyampaikan dukungan pemerintah pada upaya MATRA dalam melestarikan budaya lokal.
“Kementerian Kebudayaan sangat ingin bekerja sama. Sehingga apa bentuk kerja samanya, apa yang akan dijalankan, dan apa idenya, itu bisa menjadi ujung tombak kebudayaan Indonesia,” katanya seperti dilaporkan Antara, Rabu (2/7/2025).
Sebagai organisasi yang menyatukan para pemimpin dan masyarakat adat di seluruh Indonesia, MATRA menyampaikan keinginan untuk menjalin kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dalam upaya promosi dan pelestarian kebudayaan.
MATRA antara lain mengusulkan pelaksanaan kerja sama dalam pelaksanaan pelatihan adat dan budi pekerti bagi generasi muda, penyelenggaraan festival tahunan, revitalisasi situs dan cagar budaya, pengembangan kurikulum muatan budaya lokal di sekolah dan perguruan tinggi, penguatan tradisi lisan, serta dokumentasi dan digitalisasi budaya lokal.
Baca juga:
Kibarkan Bendera Israel, Miss Papua Pegunungan Didepak Dari Ajang Miss Indonesia
Selain itu, MATRA menjelaskan rencana penyelenggaraan Festival Adat Budaya Nusantara untuk mempromosikan budaya masyarakat adat serta mempertemukan raja-raja di seluruh nusantara.
Menteri Kebudayaan menyambut baik tawaran kerja sama dari MATRA. Dia mengemukakan bahwa Dana Indonesiana bisa dimanfaatkan untuk mendukung upaya pelestarian budaya lokal.
“Kita akan asistensi juga terkait Dana Indonesiana, supaya nanti dalam proses penyeleksian ada afirmasi bagi masyarakat adat,” katanya.
Menteri Kebudayaan mendukung upaya MATRA mengembangkan kurikulum muatan budaya lokal di sekolah dan perguruan tinggi.
“Jika ada masukan-masukan dari MATRA, apa yang mau didorong ke Kementerian Dikdasmen, kita bisa ikut untuk membantu,” katanya.
Selain itu, dia menyampaikan perlunya pendokumentasian dan digitalisasi kekayaan budaya daerah.
“Dokumentasi dan digitalisasi budaya lokal perlu dilakukan. Dari NTB saja misalnya, kita tahu banyak sekali lontar. Lontar di NTB ini belum dilakukan digitalisasi, padahal ada sekitar 1.800,” tandasnya.*
