
MANDALIKA – MotoGP tidak lagi sekadar dipandang sebagai kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia. Dalam perkembangannya yang dinamis selama lebih dari tujuh dekade, ajang ini telah bermetamorfosis menjadi aset olahraga premium dengan daya tarik global yang menjanjikan peluang besar dari sisi bisnis, media, dan hiburan.
Dikelola secara profesional oleh Dorna Sports S.L., MotoGP kini menempati posisi strategis sebagai entitas hiburan olahraga yang tangguh, adaptif, dan menjangkau lintas benua.

Sejarah dan reputasi gobal yang solid
Sejak pertama kali digelar pada tahun 1949 di bawah naungan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), MotoGP telah mencatatkan dirinya sebagai kejuaraan balap motor dunia yang berkelanjutan dan penuh inovasi. Berbekal semangat kompetisi tinggi dan teknologi mutakhir, MotoGP berkembang menjadi ikon olahraga otomotif yang diakui secara global.
Baca juga:
Private Track Day Autofresh Dan Aksi Drifting Ziko Harnadi
Hingga kini, MotoGP telah menghadirkan berbagai transformasi signifikan, tidak hanya dari sisi teknis dan regulasi, tetapi juga dari model bisnis yang dikembangkan. MotoGP telah menjangkau audiens kumulatif lebih dari 677 juta penonton per musim, dengan 22 seri Grand Prix tersebar di 18 negara dan 5 benua. Selain itu, lebih dari 3 juta penonton hadir langsung di sirkuit setiap tahunnya, mencerminkan loyalitas dan daya tariknya yang luar biasa.

Ekosistem olahraga dan hiburan
MotoGP tidak berdiri sendiri. Di bawah kendali Dorna Sports, kejuaraan ini menaungi berbagai kompetisi pendukung seperti World Superbike (WorldSBK), MotoE, JuniorGP, Red Bull Rookies Cup, hingga FIM MiniGP World Series. Semua ini membentuk ekosistem balap motor yang terintegrasi dari jenjang pembinaan hingga tingkat profesional, memastikan keberlanjutan talenta dan kualitas kompetisi.
Baca juga:
Disnakertrans Dan BPJS Tinjau Rekrutmen MotoGP Mandalika 2025
Manajemen MotoGP juga menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan. Di bawah kepemimpinan Carmelo Ezpeleta (CEO sejak 1998), didampingi oleh Enrique Aldama (COO/CFO), Dan Rossomondo (CCO, mantan eksekutif NBA), dan Carlos Ezpeleta (CSO), struktur organisasi ini terbukti adaptif dan profesional, mampu menjawab tantangan industri olahraga modern.

Re-branding dan daya tarik audiens global
Menjelang musim 2025, MotoGP meluncurkan identitas merek terbaru yang merepresentasikan karakteristik: cepat, berani, emosional, lugas, dan mudah didekati. Peluncuran ini mempertegas posisi MotoGP sebagai produk hiburan global yang relevan dengan generasi digital.
Peluncuran musim MotoGP 2025 yang diselenggarakan pada Februari mendapat sambutan luar biasa. Disiarkan oleh lebih dari 60 penyiar di 27 negara, acara ini menghasilkan lebih dari 85 juta impresi digital dan menambah lebih dari 162 ribu pengikut media sosial hanya dari satu rangkaian event, mencerminkan kekuatan engagement dan brand equity MotoGP di ranah digital.

Baca juga:
Jelang MotoGP 2025, Petinggi ITDC Tinjau Sirkuit Mandalika
Model yang solid dan diversifikasi pendapatan
MotoGP memiliki struktur bisnis yang stabil dengan empat pilar utama:
- Media Rights (45%)
Pendapatan terbesar berasal dari lisensi siaran televisi dan platform streaming resmi seperti VideoPass. - Race Promotion (29%)
Termasuk biaya yang dibayarkan oleh promotor lokal dan pemerintah untuk menyelenggarakan balapan, yang menunjukkan peran MotoGP sebagai katalis ekonomi regional. - Komersial (18%)
Meliputi sponsor global, lisensi dagang, hingga layanan eksklusif seperti VIP Village dan MotoGP Premier. - Lainnya (8%)
Pendapatan dari seri balap lainnya seperti WorldSBK dan MotoE.

Kontrak media dan promosi MotoGP umumnya berdurasi panjang, antara 3 hingga 10 tahun, dengan kenaikan nilai tahunan 3–7 persen. Saat ini, sekitar 83% pendapatan media rights berasal dari Eropa, namun terdapat peluang besar untuk memperluas jangkauan ke Asia dan Amerika, seiring pertumbuhan minat masyarakat di kawasan tersebut.
