LEBAK – Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Presiden Prabowo Subianto dalam pembangunan Sekolah Rakyat. Sebagai bentuk komitmen, Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya menyiapkan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan sekolah dengan sistem asrama (boarding school) tersebut.
Menurut Hasbi, Sekolah Rakyat ini dinilai strategis untuk memutus rantai kemiskinan ekstrem di Lebak, yang saat ini mencatat 111.000 jiwa miskin, di mana 17.000 di antaranya tergolong miskin ekstrem. “Kita sangat mendukung Sekolah Rakyat, karena dapat memutus kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Hasbi di Lebak, Jumat.
Baca juga:
Prabowo Gelar Ratas Bahas Sekolah Rakyat
Tantangan dan Perkembangan Pendaftaran Siswa
Meskipun APBD Lebak relatif terbatas, pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk mendukung program ini. Dari total anggaran APBD sekitar Rp2,9 triliun, sebagian besar digunakan untuk belanja pegawai dan belanja barang, namun komitmen terhadap pendidikan tetap menjadi prioritas.
Namun, terdapat tantangan dalam penerimaan siswa untuk jenjang Sekolah Dasar (SD). Hingga kini, baru 12 siswa yang mendaftar, jauh dari target 50 siswa. “Para orang tua sepertinya susah untuk berpisah dengan anak mereka,” jelas Hasbi.
Situasi berbeda terjadi di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), di mana pendaftar melebihi target, dari 50 siswa menjadi 75 siswa.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Lebak, Lela Gifty Cleria, menambahkan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan seleksi ketat untuk memastikan semua siswa berasal dari keluarga desil 1 dan 2 sesuai data BPS. Seleksi ini dilakukan menjelang masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) pekan depan.
