
JAKARTA – Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, menyebut peran mantan presiden Jokowi di PSI pada 2024 terlalu kecil karena waktunya terlalu sempit.
Menurut Ade, waktu menjabat sebagai presiden, Jokowi tidak pernah mempromosikan PSI dengan alasan dia adalah Presiden dan masih jadi anggota PDIP.
“Satu-satunya proxy atau indikator Jokowi mendukung PSI adalah Kaesang, dan hanya itu saja. Kaesang sendiri menjabat sebagai Ketua Umum PSI hanya beberapa bulan saja sebelum pemilu,” kata Ade di Majelis Antitesis – Unpacking Indonesia.
“Masyarakat juga bertanya apakah PSI itu partainya Jokowi? Dan sampai saat ini PSI sendiri kemarin tidak bisa menunjukan bahwa kita ini adalah partai Jokowi,” sambung Ade.
Hal ini dikatakan Ade terkait dengan dampak kehadiran Jokowi di PSI pada masa mendatang. Ia juga menilai perasaan kecewa Kaesang yang tidak bisa menaikkan suara PSI. Tapi menurut Ade, Kaesang sudah mempunyai performa bagus dengan menaikkan pemilih dari 1,9 ke 2,9.
Ade mengatakan saat ini Kaesang bekerja sangat keras untuk menaikkan reputasi, citra dan suara untuk mengumpulkan dukungan orang terhadap PSI. Termasuk menggaet jaringan relawan Jokowi. “Bisa dibilang bahwa kemarin jaringan grassroot PSI sangat lemah,” ujarnya.*
