JAKARTA – Ketua Umum Relawan Barisan Sudarsono Jokowi Lovers (BSJL), Sudarsono, menceritakan isi pertemuannya dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo. Pertemuan itu bertujuan untuk menanyakan sikap Jokowi terkait pemberian amnesti dan abolisi oleh Presiden Prabowo Subianto kepada dua tokoh oposisi, Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong.
Menurut Sudarsono, presiden ketujuh RI itu tidak menunjukkan amarah. Sebaliknya, Jokowi justru menyerukan agar semua pihak selalu mendukung kebijakan yang dibuat oleh Presiden Prabowo.
“Saya gelisah, tapi saya masih bisa menahan diri. Yang tidak bisa menahan diri justru anggota, tapi karena Pak Jokowi mengarahkan untuk menjaga kondusivitas,” ujar Sudarsono di Ruang Konsensus – Unpacking Indonesia.
Ia mengungkapkan, pasca-keputusan Presiden Prabowo, sekitar 600 anggota BSJL berencana untuk turun ke jalan sebagai bentuk protes. Namun, aksi tersebut dibatalkan atas arahan langsung dari Jokowi.
“Kegelisahan kami didasari oleh perasaan bahwa kami telah berjuang untuk Presiden Prabowo,” lanjut Sudarsono.
Pihaknya juga mengakui bahwa Presiden Prabowo adalah kepanjangan tangan Jokowi untuk melanjutkan visi dan misi cemerlang yang telah dijalankan selama sepuluh tahun menjabat.
“Menurut saya, pernyataan Pak Jokowi yang mengatakan sudah menjadi rakyat biasa adalah bentuk kerendahan hati beliau,” tutupnya.*
