
JAKARTA – Perombakan kabinet (reshuffle) kedua yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai sebagai langkah strategis untuk menjauhkan diri dari pengaruh sekutu mantan Presiden Joko Widodo.
Dalam sebuah diskusi podcast, seorang loyalis Jokowi yang juga pendiri organisasi “Barisan Geng Solo,” Ibu Dije Srikandi, menafsirkan reshuffle ini sebagai upaya Prabowo untuk merebut hati para pemilih yang sebelumnya tidak mendukungnya.
Menurut Ibu Dije Srikandi, dengan mengganti figur-figur yang dianggap sebagai “orangnya Jokowi,” Prabowo berusaha mengalihkan wacana publik dari evaluasi kinerjanya sendiri.
Baca juga:
Kabinet Prabowo Digoyang Isu
Ia menyayangkan sikap Prabowo yang terkesan tunduk pada tekanan para “pembenci” Jokowi, alih-alih melindungi sekutu yang telah membantunya memenangkan pemilu.
Pergantian sejumlah posisi, termasuk pengangkatan Menko Polkam dan pergeseran Erick Thohir ke pos Menpora, dilihat sebagai bagian dari manuver politik ini.
Lebih jauh, Ibu Dije Srikandi melontarkan kritik tajam terhadap kinerja pemerintahan Prabowo yang dinilainya belum menunjukkan kemajuan signifikan. Ia memandang Prabowo seolah tidak fokus memerintah setelah ambisinya menjadi presiden tercapai.
