
JAKARTA – Guru Besar Komunikasi Politik Fisipol UGM, Prof. Dr. Nyarwi Ahmad, menekankan krusialnya peran Presiden Prabowo untuk menunjukkan kearifan sekaligus ketegasan dalam mengelola situasi ini. Menurutnya, fluktuasi gerakan rakyat yang bertemu dengan dinamika persaingan elit politik memerlukan navigasi yang cermat.
“Jika tidak ada sikap yang tegas dan jelas dari presiden, hal tersebut berisiko merusak kredibilitas kepemimpinan nasional dan mencoreng reputasi Indonesia di panggung internasional, yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas politik dan ekonomi negara” seperti yang dikatakan Prof. Nyarwi Ahmad dalam podcast Konsensus.
Dampak dari kerusuhan yang terjadi sangat nyata dan merugikan. Secara fisik, kerusuhan ini telah memakan korban jiwa sebanyak 10 orang dan menyebabkan kerusakan bangunan di 19 provinsi dengan taksiran kerugian finansial mencapai hampir 1 triliun rupiah. Lebih jauh lagi, insiden ini merusak citra Indonesia sebagai negara demokrasi yang stabil dan aman.
Baca juga:
Siapa Orang Besar Dalang Kerusuhan ?
Dampak sekundernya terasa langsung di pasar keuangan, di mana indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami anjlok dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing pun merosot tajam.
Sebagai respons, Presiden Prabowo telah mengambil beberapa langkah penting, seperti mengunjungi keluarga korban, mengadakan serangkaian pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan, dan menyampaikan pernyataan publik untuk menenangkan situasi. Selain itu, instruksi tegas telah diberikan kepada aparat keamanan untuk menindak para pelaku yang terindikasi melakukan tindakan terorisme atau makar.
“Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani dampak kerusuhan, namun akar permasalahannya dinilai lebih dalam dari sekadar penegakan hukum” tambah Prof. Nyarwi Ahmad.
