24 views 49 secs 0 comments

UNICEF Peringatkan Krisis Gizi Anak di Asia Selatan

In Internasional
September 12, 2025

DHAKA – Laporan terbaru dari Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada Rabu (10/9) mengungkap adanya krisis gizi yang semakin parah di Asia Selatan. Jutaan anak di kawasan ini menghadapi ancaman kekurangan gizi, anemia, dan obesitas akibat pilihan makanan yang tidak sehat. UNICEF memperingatkan bahwa tanpa tindakan segera, masa depan jutaan anak terancam.

Laporan bertajuk “Feeding Profit: How Food Environments are Failing Children” menemukan bahwa jumlah anak berusia 5-19 tahun yang mengalami kelebihan berat badan di Asia Selatan telah meningkat lima kali lipat sejak tahun 2000, mencapai 70 juta anak.

Makanan Tidak Sehat Dominasi Lingkungan Sekolah

Meskipun 48% remaja di kawasan ini melaporkan bahwa sekolah mereka menyediakan layanan makanan, kualitas makanan yang tersedia menjadi masalah besar. Makanan tidak sehat, seperti makanan ringan dalam kemasan (61%), makanan cepat saji (55%), dan minuman berpemanis (55%) dilaporkan sangat lazim ditemukan, khususnya di Bangladesh.

Baca juga:
Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak, Pemkot Padang Luncurkan Fitur “Panic Button”

Laporan UNICEF menunjukkan bahwa makanan kemasan dan cepat saji lebih mudah didapatkan daripada alternatif yang lebih sehat, seperti makanan yang baru dimasak, sayuran, dan buah-buahan. Tren ini menjadi kontributor utama terhadap meningkatnya masalah kesehatan masyarakat berupa kelebihan berat badan dan obesitas pada anak.

Meskipun saat ini hanya 8% anak di Bangladesh yang mengalami kelebihan berat badan, kemudahan akses ke makanan tidak sehat di lingkungan penting seperti sekolah menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan di masa depan.