PACITAN – Sebuah embung atau waduk penampung air yang terletak di atas perbukitan Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, kini bertransformasi menjadi destinasi wisata alam baru yang menjanjikan. Dikenal sebagai Embung Tremas, lokasi ini menawarkan panorama perbukitan Pacitan yang memukau dari ketinggian.
Berjarak sekitar 2,5 kilometer dari pusat kota, embung ini pada awalnya dibangun atas inisiatif Coca-Cola Foundation dan Yayasan Obor Tani (YOT) sebagai solusi konkret untuk mengatasi masalah kekeringan yang kerap melanda wilayah tersebut. Kini, fungsinya telah berkembang menjadi pusat ekowisata yang potensial.
Direktur Eksekutif Yayasan Obor Tani, Pratomo, menyatakan bahwa ketersediaan sumber air dari embung ini menjadi fondasi bagi ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi masyarakat setempat.
Baca juga:
Menyambut Maulid Nabi: Tradisi Unik Penuh Makna di Indonesia
“Air adalah fondasi kehidupan dan kesejahteraan. Dengan adanya sumber air yang terjamin, kita tidak hanya mendukung pertanian, tapi juga membangun komunitas Tremas yang lebih tangguh,” ujar Pratomo di Pacitan, Rabu (3/9/2025).
Sejumlah fasilitas penunjang bagi wisatawan pun telah dibangun di sekitar area embung, seperti mushola, toilet, area parkir, hingga saung-saung kayu untuk bersantai. Pengunjung dapat dengan mudah mencapai lokasi ini menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Daya tarik Embung Tremas tidak hanya berhenti pada pemandangan alamnya. Kawasan di sekitarnya juga telah ditanami pohon durian yang ditargetkan akan mulai berbuah dan bisa dinikmati pengunjung dalam dua tahun ke depan, menambah nilai atraksi agrowisata di lokasi tersebut.
Desa Tremas sendiri telah lama dikenal sebagai lokasi salah satu pondok pesantren bersejarah dan terbesar di Indonesia. Selain itu, Kabupaten Pacitan juga termasyhur sebagai tanah kelahiran Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, menjadikan kunjungan ke Embung Tremas sebagai bagian dari perjalanan wisata yang kaya akan nilai alam dan sejarah.
